Selasa, 15 Januari 2013

SOUVERNIR JOGJA

KERAJINAN SOUVENIR JOGJA

Batik Kayu Yogyakarta


Kerajinan adalah salah satu keunggulan daya tarik wisata yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . berbagai sumber potensi mengangkat citra kota yogyakarta , salah satunya adalah sentra kerajinan , dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta , maka pantaslah bahwa kota yogyakarta mendapat julukan sebagai kota kerajinan.

Berbagai barang kerajinan tumbuh dengan pesat di kota yogyakarta , barang kerajinan yang mereka hasilkan ada yang di jual untuk wilayah domestik , maupun manca negara . di dukung dengan banyaknya sumber bahan baku dan keterampilan yang dimiliki , baik dari pengrajin bersekala besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha menawarkan produk terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar mereka , aneka macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan permintaan pasar .

Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu. salah satu pusat kerajinan , khusus di bidang kerajinan batik kayu tersebut , berpusat di perusahaan wooden batik, yang beralamat jl. Bimo kurdo no.25, sapen yogyakarta . Pada mulanya perusahaan ini, membidangi produksi batik tulis kain sutera, yang berdiri tahun 1988, yang memfokuskan pada desain pakaian. batik kain sutera yang cenderung ke batik modern atau motif cina. selain motif cina ada juga yang pengembangan dari motif batik yogyakarta dengan ciri geomentris dan batik pekalongan dengan ciri non geometris . karna pemasaran batik kain ini dirasa kurang menguntungkan dan sulit untuk berkembang, maka perusahaan ini mencoba untuk beralih dari media kain kemedia kerajinan kayu. kerajinan batik kayu mulai dikembangkan pada tahun 1992 .

Beberapa produk seperti patung, topeng, vas bunga, pigura, dan beberapa peralatan makan, di disain menarik dengan menggunakan desain- desain batik. selain untuk melestarikan budaya batik, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. menurut heri Suprianto selaku kepala produksi, sekarang perusahaan kerajinan ini memerlukan tenaga kerja yang banyak, untuk itu mereka membaginya menjadi beberapa lokasi cabang perusahaan.
Pemasaran hasil kerajinan batik kayu ini dengan sistem konsinansi atau menitipkan barang pada caunter-caunter di mall-mall di daerah yogyakarta , untuk pengembangan pemasaranya sudah sampai manca negara , itu terbukti dengan adanya bayer tetap yang sudah menembus pasar internasional , meliputi negara jepang , spanyol , amirika dan beberapa negara asia
Proses seni kerajinan batik kayu ini , hampir sama dengan seni membatik pada kain , yang membedakan hanya bahan bakunya . heri suprianto mengatakan untuk kerajinan batik kayu tersebut bahan bakunya di datangkan dari daerah banyumas berupa kerajinan bambu seperti produk keranjang dan tirai , untuk daerah grebak , secang magelang seperti botol dan tongkat kayu , sedangkan dari bantul produknya berupa mangkok dan barang-barang bubut dan dari wonosari patung berupa hewan-hewan . untuk proses membatik di awali dari pembuatan desain batik pada bahan bakunya .
Setelah proses desain pada bahan baku kayu , dengan menggunakan pensil kemudian menuju ke proses pembatikan , yang menggunakan bahan baku malam , dalam penggunannya malam tersebut harus dalam keadaan cair dengan cara memanaskannya dalam wajan kecil atau biasa di sebut canting di atas kompor kecil .
Untuk proses pewarnaan batik kayu ini , bahan yang digunakan adalah zat warna Naptol dan zat warna indogosol . Pada saat proses pewarnaan dengan mengunakan zat naptol tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena warna menjadi pudar , sebaliknya zat warna indogosol membutuhkan sinar matahari untuk menimbulkan warnanya , kemudian untuk menetapkan warnanya mengunakan larutan HCL dengan cara di celupkan , pemberian warna pada batik kayu ini tergantung pada beberapa kombinasi warna yang diinginkan .
Untuk proses selanjutnya dilakukan pengeringan dengan di jemur ditempat terbuka . kemudian dilanjutkan dalam proses pelorotan malam , yang mengunakan cairan HCL , soda kostik , TRO atau turkish red oil dan soda Abu untuk menguatkan warna . bati kayu tersebut di cuci mengunakan air tawar , sampai benar-benar bersih dari kotoran-kotoran dan larutan HCL , yang selanjutnya di jemur kering angin .

finisihing pada kerajinan batik kayu , mengunakan bahan aqua laker . sedangkan untuk bahan yang fungsional seperti mangkok , piring atau sendok mengunakan bahan khusus yang aman untuk kesehatan .
Hasil kerajinan batik kayu ini , untuk barang-barang yang memerlukan tambahan asesoris , seperti figura atau patung-patung dilengkapi dengan asesoris kaca atau cincin untuk mempercantik batik kayu tersebut . kemudian kerajinan itu dikemas dalam kardus , yang sebelumya diberi kertas rumput sebagai pelindung agar aman dari gesekan , saat pengiriman barang . Harga barang kerajinan batik kayu ini cukup berpariatif , mulai dari empat ribu rupiah sampai kisaran dua ratus ribu rupiah .
Pengembangan desain untuk kerajinan batik kayu ini , selain ada desain khusus , juga di dapat dari internet atau pemesan membawa desain sendiri . beberapa jenis model desain yang di minati oleh konsumen , untuk masyarakat indonesia biasanya menyukai desain dengan motif-motif tradisional atau desain yang teratur , sedangkan konsumen asing lebih menyukai desain modern , dengan motif-motif abstrak atau tidak teratur . selain pengembangan desain motif , mereka juga menambah desain barang .
Melalui pengalaman dan ketekunannya dalam menciptakan suatu karya , maka hasil yang kita peroleh , akan terwujud . dengan memproduksi barang-barang kerajinan , serta berusaha untuk tetap menjaga kualitasnya , maka kerajinan batik kayu tersebut kini telah beredar kemana-mana . Bahkan hasil kerajinan yang mereka buat , sudah sampai kemanca-negara .

SUMBER : http://apakabarjogja.wordpress.com/2006/12/07/batik-kayu-yogyakarta/

Tempat-Tempat Unik di Jogja

Mirota Batik Di Sudut Malioboro

Salah satu toko yang menurut saya sangat ethnic dan unik di Yogyakarta dan somehow saya merasakan ini merupakan salah satu landmark Yogya adalah Mirota Batik. Terletak di Malioboro, tepat sebelum penyebrangan menuju Benteng Vredeburg, toko ini menjual berbagai hal yang berbau Yogya atau lebih tepatnya kebudayaan jawa. Toko yang teramat unik ini menjual berbagai produk seperti produk kerajinan tangan yang sangat-sangat unik, sebut saja produk standard seperti kain batik, caping, hiasan bambu, patung loro blonyo, wayang-wayangan, kipas anyaman, jamu-jamuan, produk makanan hingga barang-barang unik seperti nasi aking instant, jamu dalam kendi mungil yang lucu, keris pusaka, orang membuat batik dengan canting dan malam, andong, seperangkat gong dan gamelan, boneka pasukan pengawal keraton, hingga barang-barang elektronik antik yang masih bisa difungsikan seperti radio tua, mesin ketik, kipas angin, dan sebagainya.
Toko yang terdiri atas 2 lantai ini sangatlah menarik. hampir semua barangnya -even anda tidak menyukai produk yang berbau ethnik- akan mudah untuk disukai, dan bahkan berpindah tangan…upss…bukan dicuri tapi dibelanjai.hehe…
di tengah ruangan ada tempat duduk, untuk melihat orang membuat batik. kemudian apabila anda membawa kamera, anda pasti akan ketagihan untuk berfoto disini karena semuanya yang anda lihat adalah antik dan unik. Harga barang yang menurut saya dan rekan saya cukup reasonable dan murah membuat toko ini tampak sangat tidak kehilangan daya tariknya. para pengunjung berjalan keluar masuk hilir mudik masuk ke dalam toko. harganya pun sudah harga toko sehingga memang tidak bisa ditawar lagi. Jadi, sekiranya anda mengira bahwa harganya cukup murah, silahkan dibawa ke kasir-kasir yang ramah khas Yogya dan membayar produk tersebut.
Walaupun di beberapa tempat ada tulisan yang berbau copet, tulisan tersebut bukan bertujuan membuat anda takut atau over protektif, namun lebih ditujukkan pada copet yang tidak bisa diterima di dalam toko ini. secara umum, anda akan bisa sangat leluasa untuk berbelanja sambil cucui mata melihat benda kerajinan jawa yang antik. sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata selama anda berada di Yogya. Jangan takut tersesat, di depan toko tersedia tumpukan peta kota Yogyakarta yang dapat anda bawa pulang sebagai panduan mengunjungi kota maenawan ini. Selamat datang di Mirota!

Beringharjo Market, Heart Of Yogyakarta

Tidak ada yang spesial maupun kunjungan khusus ketika memasuki kompleks pasar ini. Pasar ini menjadi salah satu pasar yang terkenal di Yogyakarta dan Indonesia bahkan karena gempa Yogya yang memilukan beberapa waktu lampau sempat meluluhlantakkan pasar ini. Kondisi pasar ketika saya dan kawan saya memasukinya masih dalam kondisi baik (so far, yang terlihat) mengingat kerusakan yang terjadi cukup parah pada pemberitaan beberapa waktu lampau di surat kabar manapun.
Kami memasuki Pasar ini pun sebenarnya selain bermaksud untuk potong jalan dari Taman Pintar ke Malioboro juga sekaligus melihat salah satu ikon Yogyakarta. Yang unik, ada papan petunjuk yang memberitahukan bahwa bagian-bagian tertentu terletak di lantai sekian pasar ini. Namun, tampaknya papan petunjuk tersebut dibuat sebelum gempa Yogya terjadi?
Ketika kami bermaksud untuk naik ke lantai 2 maupun 3 guna mencari majalah dan buku bekas, kami tidak menjumpai pedagang tersebut. kami justru mengalami pengalaman yang aneh kalau tidak dapat dikatakan ajaib. Pedagang di lantai atas menginginkan kami sesuatu. sesuatu itu adalah mereka menginginkan kami untuk membuat penawaran atas baju yang akan dijual. Kami disangka penjual baju baju bekas! bayangkan! asumsi saya, mereka yang tampak seperti pedagang pakaian bekas, bermaksud membeli baju-baju bekas dalam jumlah banyak guna dijual lagi. Namun, sekali lagi itu hanya perkiraan saya saja. mungkin benar bisa juga salah. Perkiraan lagi, ini berkaitan dengan kasus gempa besar yang melanda Yogya sehingga masyarakat sana mengalami krisis pakaian. Sekali lagi, ini hanya dugaan saya semata saja. mohon maaf apabila ada pihak yang tidak berkenan.
Namun, mengunjungi pasarv Beringharjo yang dapat ditembus dari Taman Pintar Yogya ke Malioboro memang sedikit autentik Yogya karena disinilah lokasi terbesar orang-orang di seantero Yogya berkumpul dan berinteraksi secara normal. Beberapa bule tampak berkeliaran mengisi sudut kota Yogya. Selain itu, tampak banyak pedagang emas, sayur mayur dan tentunya penganan kecil khas jawa tengah dan Yogyakarta yang mengisi ruang-ruang dan sudut di pasar ini. Hirup Autentiknya Yogya, hirup Pasar Beringharjo.

Pulang Ke Kotamu

“Pulang ke kotamu” mewarnai perjalanan saya dari Solo menuju Yogya dengan kereta Prameks seharga 7000 rupiah. Yap, saya sedang menuju Yogyakarta untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Tujuannya? Tentu saja wilayah paling terkenal seantero Yogya yakni Jalan Malioboro.
Kereta menuju Yogya dari Solo dilayani dari beberapa Stasiun, namun saya memilih naik dari Stasiun Solojebres, dimana dekat dengan tempat penginapan saya. Hal yang sungguh berbeda antara kereta di Jakarta dengan kereta di Jawa, seperti contohnya Solo-Yogyakarta adalah kereta menjadi salah satu komoditas publik dan semua orang tampaknya senang menggunakan kereta. Tambahan lagi, bagian dalam kereta tampak sangat terawat dan rapih serta orang tidak berjejal apalagi sampai menaiki gerbong kereta guna pergi ke suatu tujuan. Sangat tidak manusiawi! Apabila keretanya terawat seperti di Solo, dengan senang hati saya akan naik kereta kemanapun saya pergi di Jakarta.
Perlu diketahui bahwa perjalanan menuju Yogyakarta dari Solo selain dengan kereta api, anda dapat menaiki bus dengan pilihan turun di Klaten untuk menikmati Prambanan. Namun, berhubung waktu yang terbatas, maka saya memilih Kereta Api seharga 7000 rupiah. Terlebih, kereta datang setiap hampir setengah jam sekali, sungguh memudahkan penumpang.
Kereta yang saya naiki bukanlah kereta baru. Namun, yang menyenangkan, kereta ini bentuknya seperti bus, jadi semua kursi menghadap ke depan. Sedikit berbeda dengan kereta kereta yang biasa saya naiki di Jakarta. Kereta yang berangkat pada pukul 8.35 pagi ini akan bertolak terlebih dahulu ke Palur, ujung paling timur dari lajur ini sebelum kembali lagi menuju Solojebres, Purwosari, Klaten, Lempuyangan dan terakhir Tugu di Yogyakarta, tempat saya akan turun nantinya. Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, sepenuh-penuhnya isi penumpang kereta, terutama mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta, semuanya nampak rapih dan teratur. Tidak ada saling desak-desakan ataupun berbuat yang aneh-aneh seperti menaiki atap gerbong.
Kurang lebih hampir pukul 10, saya sampai di Yogyakarta. Tentu, kamera sudah siap di tangan untuk mengabadikan bahwa saya telah berkunjung ke kota ini. Tak dapat dipungkiri, selepas keluar dari stasiun, banyak sekali objek-objek menarik yang dapat difoto, antara lain rupa stasiun Tugu sendiri, tugu jam, gerbang Yogyakarta Kota Wisata, rel kereta yang tiba-tiba menyeruak ke jalan raya, dan tentunya Jalan Malioboro!
Jalan Malioboro adalah Jalan Raya dengan Jalur cepat dan jalur Lambat membentang dari arah utara, tepat dari Stasiun Tugu menuju ke arah selatan. Di sisi kanan kiri jalan ini, anda bisa melihat deretan toko-toko yang menjual berbagai pernah pernik belanja, dan terutama oleh-oleh. Sebut saja toko baju, toko kerajinan, toko barang antik, toko makanan dan lainnya. Di samping itu, terdapat Hotel seperti hotel Inna, Mall Malioboro, dan Toko kerajinan tangan seperti Mirota Batik dan tentu saja Dagadu Djogja!
sampai di Yogya siang hari tentu berbeda dengan suasana Yogya Malioboro pada malam hari. Konon, di malam hari, penjual makanan akan memenuhi kanan dan kiri jalanan dan barulah anda merasakan spirit of malioboro yang sesungguhnya. Di siang hari, kanan dan kiri jalan dipenuhi oleh para pedagang kaus dan pakaian terutama yang khas Yogya, perhiasan etnik seperti kalung, gelang, cincin,kerajinan tangan dan benda oleh-oleh dan tentunya cemilan khas Yogya seperti Bakpia Pathok yang terkenal itu, juga lanting, getuk, semar mendem, dan macam macam angkringan.
Jalan Malioboro yang terkenal ini memang membentang hingga Monumen Serangan Umum 1 Maret. Jalan ini akan sangat mudah dikenali, terutama dengan adanya hiasan gunungan yang berjejer di tengah-tengah jalan. Di sebelah monumen, anda dapat berkunjung ke salah satu benteng bekas peninggalan Belanda yang sudah cukup tua yakni Benteng Vredeburg.
Inilah Jiwa dari Yogya, bahkan ada ungkapan, belum ke Yogya jika anda belum ke Malioboro. Anda dapat dengan mudah menikmati berbagai panggung kehidupan di Jalanan, mulai dari para penjaja makanan, pakaian, hingga sopir taksi ataupun abang becak. berbagai jenis makanan akan tampak menarik minat anda terutama yang dijajakan di kiri dan kanan jalan.
Sebagai informasi, Jalan Malioboro ini terkenal dengan copetnya. bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, namun sebaiknya anda tetap berhati-hati dan waspada serta mengusahakan agar barang bawaan diletakkan di depan dan dalam satu area pengawasan jadi lebih mudah untuk diawasi. Satu hal lagi yakni beberapa atau bahkan hampir semua abang becak yang berada di Malioboro akan tampak sangat mengganggu terlebih bila anda memutuskan untuk berkeliling Malioboro dengan berjalan kaki. Walaupun niat mereka baik, bahkan terkadang ada yang sampai banting harga hingga 3000 rupiah untuk mengantar dari Tugu ke Benteng dan Tamansari, mereka akan cukup menganggu dan memaksa anda hingga anda naik becak mereka. Beberapa dari mereka bahkan terlalu ramah ke turis sampai memberikan informasi tempat wisata dan lainnya hingga anda tak enak hati dan naik becak mereka. Memang bagus untuk wajah pariwisata, namun untuk turis yang memilih berjalan kaki untuk menikmati Malioboro, maka ini akan jadi preseden yang buruk. Sedikit saran, apabila anda memang tidak tertarik sama sekali, jangan tunjukkan ketertarikan ataupun berbicara dengan mereka. Cukup katakan terima kasih sambil berlalu agar mereka mengerti bahwa anda benar-benar tidak menginginkan untuk menggunakan jasa mereka.

SOUVENIR UNIK

SOUVENIR UNIK, KERAJINAN UNIK Spesialist Dari BAMBU

BAMBOO CRAFT SPECIALIST Menerima Pemesanan SOUVENIR UNIK | KERAJINAN UNIK Sesuai Dengan Permintaan Pesanan Untuk Kebutuhan Souvenir PERNIKAHAN, Souvenir Pernikahan TRADISIONAL, Souvenir ULANG TAHUN, Souvenir ULANG TAHUN ANAK, Souvenir PERUSAHAAN, BUSINESS SERVICES.
Berikut Sebagian Produk SOUVENIR UNIK | KERAJINAN UNIK Yang Kami Sertakan Sebagai Contoh :
"Souvenir Unik"

Bahan : Bambu, Rotan, Agel, Akar Wangi, Lidi
Tinggi : 12 cm
Diameter : 6 cm
Corak Wayang : Merah, Hijau, Biru, Ungu, . Cokelat, kombinasi [OPTION]
Harga : Rp.9.500,-/1 pcs [Minimal pemesanan 12 pcs]


CELENGAN KECIL BAMBU WAYANG
"Souvenir CELENGAN BAMBU Unik"

Bahan : Bambu, Rotan, Agel, Akar Wangi, Lidi
Tinggi : 12 cm
Diameter : 6-7 cm
Corak Wayang : Merah, Hijau, Biru, Ungu, Cokelat, kombinasi [OPTION]
Harga : Rp.12.000,-/1 pcs [Minimal pemesanan 12 pcs]


CELENGAN MEDIUM BAMBU WAYANG

"Souvenir Celengan Bambu Unik"

Bahan : Bambu, Rotan, Agel, Akar Wangi, Lidi
Tinggi : 21 cm
Diameter : 6 cm
Corak Wayang :Merah, Hijau, Biru, Ungu, Cokelat, kombinasi [OPTION]
Harga : Rp.17.500,-/1 pcs [Minimal pemesanan 12 pcs]


CELENGAN UKIR MEDIUM

"Souvenir Celengan Bambu Ukir Unik"Bahan : Bambu, Rotan, Agel, Akar Wangi, Lidi
Tinggi : 21 cm
Diameter : 6 cm
Corak Ukir : Mbok Jamu Gendong, Pak Tani, Kaligrafi Allah SWT & Muhammad saw,Burung, Suku Asmat, Indian, Mbok Bakul.[OPTION]
Harga : Rp.25.000,-/1 pcs [Minimal pemesanan 12 pcs]

Pasar Gabusan, Surga Kerajinan Yogyakarta


kali ini reportase saya habis jalan jalan dari pasar Pasar Gabusan, Surga Kerajinan yogyakarta,banyak sekali disana produk-produk kerajian yang bagus-bagus Sejak awal dibangun, Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok


Tiba di kawasan Pasar seni Gabusan, anda akan disapa oleh gerbang yang didesain sangat menarik. Di gerbang itu, tersedia resto yang akan memanjakan lidah, tempat penyebrangan dan ramp. Bersantap di resto itu, selain menikmati lezatnya hidangan anda juga dapat melihat pemandangan seluruh kawasan Gabusan dari atas. Tak jauh dari wilayah itu, terdapat ruko sebagai pusat informasi sekaligus tempat pelayanan kebutuhan wisatawan. Desain ruko itu sengaja dibuat artistik sehingga memiliki daya tarik tersendiri.

Memasuki los pertama, anda dapat menikmati kerajinan tas yang terbuat dari bahan semacam rotan. Anyaman tas yang sangat rapi memberi kesan kuat dan paduan kain sebagai aksesori akan menjadi nilai tambah yang berarti. Ragam desain tas yang unik sekaligus elegan menjadikannya multifungsi dan bisa dipakai kemana pun. Jenis kerajinan lain yang terdapat di los itu adalah kotak yang terbuat dari anyaman bambu. Meski sederhana secara desain maupun fungsinya, kotak itu tetap memiliki keunikan, apalagi tersedia dalam ragam warna cerah.

Bila hendak berbelanja di Pasar Gabusan, Surga Kerajinan Yogyakarta hiasan di meja ruang tamu berupa tempat lilin, anda dapat mengunjungi los delapan. Bermacam tempat lilin dari berbagai bahan dasar ada di kios-kios los tersebut. Terdapat tempat lilin yang berbentuk seperti mangkuk kecil berwarna coklat dengan hiasan tali di sekelilingnya. Ada pula tempat lilin yang dibuat dari bambu yang dibelah beberapa sisinya sehingga digunakan sebagai bagian kaki dengan hiasan berupa tali juga. Selain memiliki fungsi sebagai wadah lilin sumber penerang, tentu desain yang cantik akan memikat tamu anda di rumah.

Masih berkisar soal hiasan rumah, di los enam dapat dijumpai variasi topeng menarik. Beberapa topeng berbahan dasar kulit ditatah dengan sangat bagus dengan warna menarik. Selain itu, bila senang dengan tanaman hias buatan seperti bunga kayu, tentu guci-guci yang terdapat di los 13 sangat memikat. Terbuat dari bahan kayu maupun tanah liat, biasanya permukaan luar guci tersebut dihiasi oleh motif-motif tertentu. Jika kurang menyukai yang bermotif, tersedia guci yang permukaannya polos dengan desain yang tidak kalah menarik.

Pernak-pernik kecil yang fungsional bagi anda maupun keluarga juga terdapat di Pasar Gabusan, Surga Kerajinan Yogyakarta. Tentu dengan desain yang lebih artistik sehingga memiliki nilai tambah di samping fungsi utamanya. Sebuah pigura, misalnya, banyak yang didesain menarik meski dengan bentuk yang standar. Ada yang bagian pinggirnya dihiasi motif tertentu, misalnya motif seperti naga, sehingga semakin mempercantik. Pernik lain seperti tempat pensil juga terdapat dalam berbagai variasi. Ada sebuah tempat pensil yang berbentuk orang sedang duduk dengan hiasan rambut berwarna putih di bagian kepalanya, sementara lubang tempat pensilnya terdapat di bagian depan. Akan lebih banyak lagi pernak-pernik hasil kreatifitas warga Bantul yang dapat dijumpai, seperti baki (alat penyaji minuman) dengan desainnya yang beragam.

Berikut foto-foto handicraft Pasar Gabusan, Surga Kerajinan Yogyakarta :



























Pasar Unik Kota Jogja

pasar unik klitikan jogja Pasar Unik Kota JogjaSeperti sudah menjadi ciri khas tersendiri di Indonesia bahwa harga barang di pasar tradisional biasanya lebih ‘lunak’ kepada konsumen. Hal itu biasanya disebabkan karena biaya operasional para pedagang di pasar tradisional relatif kecil serta konsumen pun bisa melakukan penawaran harga sesuka hati mereka.
Begitu juga suasana yang terjadi di Pasar Klithikan Pakuncen Jalan HOS Cokroaminoto Jogja. Banyak barang berkualitas baik yang bisa didapatkan secara murah di sini. Mulai dari pakaian, handphone, hingga barang-barang antik seperti jam atau perkakas kuno lain, bisa ditemukan jika kita mau sabar dan teliti menyusuri dan mengamati barang-barang yang dijual di tiap blok di pasar ini. Pasar Klithikan, bagi publik Jogja telah menjadi salah satu ikon pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam barang dengan harga miring.
Pasar Klithikan Pakuncen ini sendiri baru menginjak usia satu tahun pada 11 November lalu. Sebelumnya, para penjual di Pasar Pakuncen itu adalah pedagang yang berlokasi di berbagai sudut kota Jogja seperti Asem Gede, Alun-alun Kidul (Alkid), dan paling banyak berasal dari Jalan Mangkubumi. Sejak setahun lalu, mereka direlokasi oleh pemerintah ke Pakuncen.
Nama ‘klithikan’, menurut Faturrachman (39), Ketua Kelompok Paguyuban Pasar Klithikan (Kompak) berasal dari celetukan yang mengalir dari keseharian pedagang pasar itu. Saat krisis moneter melanda Indoensia tahun 1998, PHK terjadi dimana-mana. Banyak pengusaha yang gulung tikar waktu itu. Fatur sendiri sebelumnya pernah membuka gerai yang menyediakan baju-baju muslim di depan kampus UII di Jalan Kaliurang pada tahun 1997. “Setelah dua tahun saya lalu bangkrut,” kenang pria dengan tujuh anak ini.
Beberapa orang di Jogja yang menjadi korban dari krisis itu lalu mencoba mencari alternatif pekerjaan. Ada yang buka angkringan atau membuka usaha lain seperti berjualan di lokasi-lokasi emperan strategis di Jogja. Salah satu emperan strategis waktu itu terletak di Jalan Mangkubumi. Di jalan itu orang-orang datang, memanfaatkan space kosong di depan toko-toko yang sudah tutup, dengan menggelar berbagai macam barang hanya dengan beralas sebuah tikar. Ada per (shockbreaker) motor, jam tangan kuno, baterai handphone, gelas atau piring kuno, dan lainnya yang mungkin bisa dijual. “Jika barang aneka macam itu di tata, bunyinya ‘klithik-klithik’. Lalu sering disebut pasar klithikan,” kenang Fatur.
Popularitas Klithikan sebagai pasar tradisional yang unik memang bukan isapan jempol belaka. Menurut Fatur, ketika para pedagang klithikan ini pameran di kantor Kedaulatan Rakyat, ada sepasang artis ibukota yang datang dan memborong perkakas-perkakas tua di gerai milik salah seorang penjual dengan harga total Rp20 juta. “Mereka langsung angkut barang-barang itu pakai mobil yang mereka bawa,” imbuh Fatur yang enggan menyebutkan nama pasangan artis senior itu.
Nilai barang-barang tua yang dijual di klithikan memang bisa menjebak. “Kadang, kalau pedagang itu minim pengetahuan tentang barang kuno, ia bisa rugi sangat besar,” kata Fatur. Seorang temannya sesama pedagang pernah menjual jam tua seharga Rp 50.000,00 kepada seseorang. Di kemudian hari tersiar kabar bahwa jam tua itu telah dijual kembali ke seorang kolektor Jakarta seharga 40 juta rupiah. Kontan berita itu menggegerkan para penjual di sepanjang jalan Mangkubumi itu. “Tapi peristiwa demikian tak terjadi sekali dua kali saja tapi sering, gara-gara banyak yang nggak paham soal barang antik,” imbuh lelaki yang sehari-harinya berdagang HP bekas itu.
Dengan kondisi itu, Fatur berharap mungkin pemerintah juga bisa memberi wadah untuk memberdayakan para pedagang dalam memperdalam pengetahuan mereka soal barang-barang tua yang antik dan bernilai. “Sebelum direlokasi dulu salah satu janji pemerintah itu akan membantu para pedagang dalam meningkatkan pengetahuannya soal barang-barang antik,” katanya.
Janji itu terealisasi setelah Pasar Pakuncen berjalan satu tahun. Akan ada pameran batu mulia dan barang antik di pasar ini tanggal 13-21 Desember 2008. Acara itu kerjasama para pedagang dan pemkot Yogyakarta untuk memperingati setahunnya Pasar Klithikan. Selain pameran ada juga kegiatan donor darah, belanja berhadiah, pentas dangdut, dan fun bike bersama Walikota Jogja.
Fatur menambahkan pengurus selalu mengajak teman-temannya untuk berdagang secara fair, jujur, dan terbuka. “Jangan sampai barang rusak dibilang baik. Itu akan menjatuhkan image pasar klithikan,”imbuhnya. Teliti juga barang dengan yang dibeli dengan seksama dan tawar dengan baik.
Bangunan Pasar Klithikan Pakuncen ini terdiri dari dua bagian. Lantai pertama merupakan zoning A1, B1, B2, C1, C2, dan D1. Lantai ini merupakan pusat dari pasar pakuncen sendiri. Setiap zoning punya karakteristik barang dagangan yang berbeda-beda. Mulai dari onderdil-onderdil motor atau mobil bekas, barang-barang kuno, hingga pakaian dan sepatu ada di lantai ini. Sementara di lantai dua (zoning A2) yang merupakan kawasan penjual dengan barang dagangan HP second dan alat-alat elektronik. “Kalau blok pakaian biasanya menjual barang-barang yang masih baru, selain itu hampir semua blok barang second,” imbuh Fatur yang sempat juga berjualan parfum itu.
Lokasi pasar ini termasuk strategis berada daerah yang sangat ramai di Jl. HOS Cokroaminoto.Untuk bisa sampai ke pasar ini banyak sekali transportasi umum perkotaan yang bisa digunakan. Umumnya, bus-bus atau mobil plat kuning melewati lokasi pasar ini. Namun, jika tertarik menggunakan kendaraan pribadi, pasar ini pun juga menyediakan lapangan parkir yang sangat luas.
sumber gambar : www.trulyjogja.com